Kalteng
Pimpinan Media Apresiasi Keterbukaan Ketua DPRD Mura
PURUK CAHU, suluhbanua.news – Di malam yang sunyi dan menantang, pada Jumat (22/8/2025), perjalanan menuju Kota Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya, terasa begitu penuh makna.
Jalan berliku yang menembus kegelapan malam hanya diterangi cahaya kendaraan, sementara sesekali, deru mesin dan sorot lampu dari kendaraan lain mengingatkan bahwa kehidupan tetap bergerak, meski di tengah kesunyian.
Namun, perjalanan kali ini tak berjalan mulus. Ketika melewati tanjakan terjal dengan kondisi jalan yang rusak, motor yang dikendarai mendadak kehilangan tenaga dan mati mesin.
Beberapa detik terasa seperti berabad-abad ketika mobil perlahan mundur. Namun, semangat gotong royong tak kenal waktu. Sejumlah sopir travel yang kebetulan melintas di km 67 memasuki Desa Jaan, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya, Kalteng itu, segera menghentikan mobil mereka, turun, dan bersama-sama mendorong mobil hingga berhasil melintasi tanjakan yang menantang.
Momen itu bukan hanya menyelamatkan perjalanan, tetapi juga mengingatkan kita akan kekuatan kebersamaan di tengah malam yang sunyi.
Setibanya di Kita Puruk Cahu sekitar pukul 11.30 WIB, perjalanan panjang itu terbayar tuntas. Ketua DPRD Kabupaten Murung Raya, Rumiadi, S.E., S.H., M.H., dengan hangat menyambut kunjungan silaturahmi dari tiga pimpinan media, yaitu Pemimpin PT. Barito Media Jaya dari onlinekoranbarito.com, M. Jaya, dan Pemimpin PT. Media Jaya Bersinar dari onlinesinarbarito.com Eka Sri Tanjung Jaya serta Komisaris PT. Suluh Nusantara Jaya Ikhsan dari suluhbanua.news. Pertemuan penuh keakraban itu berlangsung di Sekretaria DPRD Kabupaten Murung Raya (Mura) pada pukul 11.30 WIB.
Di tengah suasana penuh kehangatan, Rumiadi menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan ketiga pimpinan media tersebut.
“Meskipun hanya berbincang ringan tentang kabar-kabar Banua, saya sangat bangga karena mereka meluangkan waktu untuk datang ke Murung Raya,” ucap Rumiadi dengan senyum tulus.
M Jaya A.S, Pemimpin PT. Barito Media Jaya atau yang sering disapa dengan sebutan Fir’aun Banjar ini, mengungkapkan kekagumannya atas pelayanan yang diberikan Ketua DPRD Mura.
“Kami sangat mengapresiasi keterbukaan Bapak Rumiadi. Beliau selalu siap menerima tamu dengan tangan terbuka. Terima kasih banyak kepada beliau yang sudah meluangkan waktu untuk kami,” tuturnya.
Pria yang sering memakai rumpi hitam dan berkalong khas dayak itu juga menambahkan bahwa kunjungan mereka kali ini bertujuan untuk memastikan hubungan kemitraan yang baik dengan pemerintah setempat antara kabiro di daerah tersebut, khususnya Kabiro yang bertugas di Mura.
“Terakhir kali saya ke sini pada 2020, dan saya senang bisa kembali. Alhamdulillah, Kabiro kami, Bang Ahmad Aswadi, sehat dan lancar dalam menjalankan tugasnya,” jelasnya.
Senada dengan itu, Eka Sri Tanjung Jaya juga menekankan betapa pentingnya pelayanan tulus yang diberikan oleh Rumiadi.
“Saya sangat bangga, karena Bapak Rumiadi sebagai Ketua DPRD menunjukkan sikap melayani dengan ketulusan yang luar biasa,” ujarnya.
Rumiadi memang dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati dan dekat dengan rakyat karena anak seorang guru ASN di daerah ini.
“Setiap kali ada undangan, beliau selalu berusaha hadir, bahkan di acara pernikahan warga sekalipun. Beliau datang, menyapa, dan berbaur dengan masyarakat seperti keluarga sendiri,” kenang Ahmad Aswadi, salah seorang jurnalis lokal.
Aswadi memambahkan, kesederhanaan Rumiadi pun terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau ke kantor, beliau hanya menggunakan sepeda motor biasa dan parkir di belakang. Tidak seperti pejabat lain yang sering datang dengan mobil besar dan parkir di depan. Itulah yang membuat kami bangga, karena jabatan tinggi tak pernah mengubah sikap rendah hati beliau,” tambah Aswadi.
Kepedulian Ketua DPRD Mura tak hanya sebatas pada tugas-tugas formal, tetapi juga dalam memberikan perhatian pada para jurnalis.
“Bang Jaya sebagai pemimpin kami setiap enam bulan sekali, beliau selalu mengirimkan beras hasil sawahnya untuk kami. Itu adalah bentuk kepedulian yang luar biasa kepada kabironya di setiap daerah,” ujar Aswadi dengan penuh rasa syukur.
Perjalanan malam itu bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan yang sarat dengan makna. Sebuah perjalanan yang mengajarkan kita bahwa tantangan akan terasa ringan bila kita menghadapinya bersama, dan silaturahmi yang dibangun dengan tulus akan meninggalkan kenangan yang abadi. (hlm/sbn).
