Connect with us

Banjarmasin

DPRD Carikan Solusi Turunkan Biaya Transportasi Warga

Published

on

BANJARMASIN, suluhbanua.news – Anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Hari Kartono menyatakan segera mencari dan merumuskan solusi untuk menurunkan biaya transportasi yang dinilai cukup tinggi bagi masyarakat. “Ini masalah yang harus jadi perhatian kita bersama. Legislatif dan eksekutif harus duduk bersama membuat solusi terkait ini,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Ia mengaku cukup terkejut dengan data yang menyebutkan Kota Banjarmasin menempati peringkat sembilan sebagai kota dengan biaya transportasi termahal di Indonesia, yakni Rp852 ribu per bulan per orang.

Menurut Hari, biaya tinggi transportasi tersebut harus menjadi bahan evaluasi serius, mengingat luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang dari 100 kilometer persegi seharusnya tidak menyebabkan ongkos transportasi masyarakat membengkak. “Data dari BPS ini tentu harus kita terima sebagai acuan untuk pembenahan sistem transportasi, terutama layanan angkutan umum,” ucapnya.

Ia menyampaikan, Komisi III DPRD sebagai mitra kerja Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin telah berulang kali membahas peningkatan layanan transportasi umum, termasuk pengembangan koridor bus Trans Banjarmasin. “Ini akan jadi catatan penting yang akan kami bahas lebih lanjut bersama dinas perhubungan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin Slamet Bagjo menyatakan salah satu penyebab biaya transportasi yang tinggi karena sistem angkutan umum belum terintegrasi di Kota Banjarmasin. “Sistem pembayarannya pun masih terpisah-pisah. Misalnya penumpang harus berpindah moda dari satu trayek ke trayek lain dan dikenai biaya lagi,” ungkap Slamet.

Ia mencontohkan, warga yang berangkat dari kawasan Jalan Brigjen H. Hasan Basri menuju Terminal Kilometer 6 harus berpindah transportasi di Terminal Sentra Antasari dan membayar ongkos tambahan. “Ketika berpindah angkutan harus bayar lagi. Inilah yang membuat transportasi kita terasa mahal dan tidak efisien,” katanya.

Dishub, lanjut Slamet, berkomitmen meningkatkan jumlah koridor dan layanan Trans Banjarmasin agar lebih terintegrasi, dengan mencontoh sistem transportasi kota besar seperti DKI Jakarta. “Saat ini Trans Banjarmasin masih melayani empat koridor dengan lebih dari 10 unit armada. Ke depan tentu akan kami tingkatkan agar bisa menjangkau seluruh wilayah kota,” pungkasnya. (adv/sbn).