Banjarmasin
APBD 2026 Banjarmasin Dipatok Rp2,1 Triliun, Tantangan Baru Hadir

BANJARMASIN, suluhbanua.news – Pemerintah Kota Banjarmasin hanya mengajukan Rancangan APBD 2026 sebesar Rp2,1 triliun. Angka ini anjlok dari APBD Perubahan 2025 yang menargetkan Rp2,2 triliun pendapatan dan Rp2,4 triliun belanja.
Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, M Isnaini, menyebut penurunan ini bukan sekadar hitung-hitungan anggaran, melainkan sinyal lemahnya kemampuan menggali potensi daerah.
“Sebagai kota jasa, perdagangan, dan pariwisata, Banjarmasin tidak boleh terjebak pada transfer pusat. Pemkot harus agresif mencari terobosan meningkatkan PAD,” tegasnya saat paripurna KUA-PPAS 2026, Rabu (13/8/2025).
Ia mengingatkan, Silpa 2025 bisa menjadi tambahan amunisi, namun tidak boleh menjadi ketergantungan. DPRD, katanya, akan mengawal ketat agar belanja daerah tidak habis untuk rutinitas, tapi benar-benar menyentuh kesejahteraan warga.
Wali Kota Banjarmasin, H Muhammad Yamin HR, memastikan APBD 2026 tetap difokuskan pada 22 program prioritas, antara lain. 1.200 beasiswa pendidikan dengan prioritas perempuan, disabilitas, tahfiz Al-Qur’an, dan warga miskin. 500 beasiswa tenaga kesehatan untuk calon dokter dan paramedis.
Bantuan perlengkapan sekolah gratis dari PAUD hingga SMA. Layanan dokter gratis 24 jam via aplikasi Ya Do. Pendirian klinik kesehatan jiwa bagi ODGJ dan orang terlantar. “Kesepakatan ini menjadi fondasi penting untuk mencapai target RPJMD sekaligus memperkuat indikator kinerja daerah,” tegas Yamin.
Meski program prioritas disiapkan, turunnya postur APBD menjadi ujian besar: apakah Banjarmasin berani keluar dari zona nyaman ketergantungan dana pusat, atau justru terus berjalan di tempat tanpa inovasi nyata. (adv/sbn).