Connect with us

Kalteng

Program Indonesia Pintar SD dan SMP Jadi Kunci Cegah Anak Putus Sekolah

Published

on

MUARA TEWEH, suluhbanua.news – Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengambil langkah tegas untuk memastikan setiap anak bisa menikmati hak pendidikannya. Melalui Program Indonesia Pintar (PIP) jenjang SD dan SMP Tahun 2025, Pemkab Barito Utara meningkatkan akses pendidikan dasar, sekaligus mendukung program wajib belajar 12 tahun dan mencegah anak putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi.

“Program Indonesia Pintar ini adalah wujud nyata pemerintah untuk memastikan anak-anak usia 6–21 tahun tetap bersekolah, meski menghadapi kesulitan ekonomi,” tegas Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Barito Utara, Samsul Astorijaya, saat sosialisasi PIP, Senin (22/9/2025).

Ia menekankan pentingnya peran kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan orang tua dalam mengawal program ini agar tepat sasaran. Samsul memberi contoh kepala sekolah yang proaktif menjenguk murid kurang mampu di rumah untuk memastikan bantuan benar-benar sampai.

“Peran aktif masyarakat, komite sekolah, dan media sangat menentukan transparansi program. Tidak boleh ada potongan di luar ketentuan atau pungutan tambahan. Ini hak anak-anak kita yang harus dilindungi,” ujarnya.

Data penerima PIP di Barito Utara menunjukkan komitmen nyata Pemkab: untuk jenjang SMP, 117 murid menerima bantuan melalui SK nominasi dan 715 murid melalui SK pemberian. Sedangkan untuk jenjang SD, jumlah penerima mencapai 354 murid dengan SK nominasi dan 1.552 murid melalui SK pemberian.

Untuk memastikan program berjalan sesuai prosedur, Disdik Barito Utara bersama inspektorat melakukan monitoring langsung ke sekolah-sekolah. Samsul berharap momentum ini memperkuat sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, demi keberhasilan pendidikan dasar di Barito Utara.

Ketua panitia pelaksana, Akhmad Alghifari, menambahkan, kegiatan sosialisasi PIP berlangsung selama dua hari, 22–23 September 2025, diikuti 221 peserta yang merupakan operator sekolah atau perwakilan SD dan SMP Negeri maupun swasta.

“Hari pertama diikuti 113 peserta, dan hari kedua 108 peserta. Pemateri berasal dari operator PIP Dinas Pendidikan serta Bank penyalur, yaitu BRI Cabang Muara Teweh,” jelas Ghifari. Dengan langkah strategis ini, Barito Utara menegaskan komitmennya: setiap anak berhak mengenyam pendidikan, dan tidak ada yang tertinggal. (adv/sbn).