DPRD Kabupaten Barito Kuala
Finalisasi Raperda RTRW Batola Dibahas dalam Rapat Gabungan

MARABAHAN, suluhbanua.news – Proses finalisasi Raperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Barito Kuala (Batola) kembali memasuki babak penting. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batola menggelar rapat kerja gabungan komisi bersama Tim Raperda pemerintah daerah, Rabu (17/9/2025), di Gedung DPRD setempat.
Rapat yang diwarnai diskusi panjang itu menjadi ajang evaluasi terhadap berbagai catatan dan koreksi yang masih menumpuk. Kepala Bidang Tata Ruang dan Bina Konstruksi Dinas PUPR Batola, Nidya Oktanazizah, menegaskan bahwa target penyelesaian revisi RTRW tetap dikejar agar rampung pada akhir tahun ini.
“Target kita revisi RTRW Batola di akhir tahun 2025 bisa terealisasi,” ujarnya dengan nada optimistis, meski mengakui jalan menuju finalisasi masih berliku. Nidya menyebutkan masih banyak catatan penting dari kementerian yang harus segera dilengkapi, mulai dari penyesuaian struktur organisasi (SOTK) hingga pemutakhiran data terbaru.
Tantangan lainnya adalah memastikan dokumen RTRW Batola selaras dengan kebijakan di atasnya, baik Perda RTRW Provinsi maupun RTRW Nasional, serta sinkron dengan wilayah perbatasan. “Perda RTRW tidak bisa hanya selesai dibahas di dewan, tapi juga harus mendapatkan persetujuan substansi lintas kementerian,” terangnya, menegaskan kompleksitas proses tersebut.
Sementara itu, anggota DPRD Batola H Reidan Winata mengungkapkan bahwa agenda finalisasi sempat tertunda karena penjelasan dari tim pemerintah daerah belum bisa dituntaskan. “Nanti kami akan rapat lagi, khususnya Komisi I, di minggu ketiga November,” ujar politisi PAN itu.
Reidan juga membeberkan fakta mencengangkan: terdapat sekitar 108 permasalahan lintas sektoral yang berhasil diselesaikan, namun masih menyisakan lebih dari 200 masalah lain yang belum sinkron. “Tinggal ada sekitar 200 lebih permasalahan yang disampaikan tim masih belum sinkron,” bebernya, menandakan jalan menuju pengesahan masih panjang dan penuh tantangan.
Dengan waktu yang semakin menipis, bola panas revisi RTRW kini berada di tangan DPRD Batola dan pemerintah daerah. Apakah target ambisius untuk menuntaskan revisi akhir tahun benar-benar bisa diwujudkan, atau kembali tertunda karena kompleksitas lintas sektoral dan koordinasi antar Kementerian. (adv/sbn).