Kalsel
Ambapers Catat Ribuan Wisatawan Naik Kapal Pinisi Pusaka Indonesia

BANJARBARU, suluhbanua.news – Kapal Pinisi Pusaka Indonesia yang menjadi kebanggaan Kalimantan Selatan terus mengukir jejak emas di dunia pariwisata. Sejak resmi beroperasi pada Februari 2025, kapal warisan budaya maritim Nusantara ini telah memikat hati sekitar 5.000 wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Direktur Utama PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) Zulfadli Gazali mengungkapkan, animo masyarakat untuk berlayar dengan kapal pinisi terus meningkat. “Kapal pinisi mengalami perkembangan wisata yang cukup pesat sejak diresmikan. Peminatnya datang dari berbagai kalangan, mulai warga lokal, luar provinsi, hingga wisatawan asing,” ujarnya di Banjarmasin, Rabu, (17/9/2025).
Dalam kondisi normal, hampir 1.000 wisatawan setiap bulan merasakan sensasi berlayar menyusuri Sungai Barito hingga destinasi ikonik Kalsel lainnya. Meski sempat merasakan dampak penurunan akibat demo nasional beberapa waktu lalu, popularitas kapal pinisi tetap tidak tergoyahkan.
Ambapers sendiri mengatur jadwal pelayaran menjadi tiga sesi: pagi, siang, dan malam. Dari aktivitas wisata ini, daerah telah menikmati tambahan pendapatan melalui biaya sewa kapal, yang terus menunjukkan tren peningkatan.
Tidak hanya sekadar berlayar, wisatawan juga dimanjakan dengan fasilitas lengkap mulai dari makanan, minuman, hiburan, hingga peralatan keamanan. Harga yang ditawarkan pun bervariasi: Rp250 ribu per orang untuk perjalanan reguler, sementara paket rombongan hingga 40 orang dibanderol Rp9,5 juta, bahkan tersedia rute khusus menyusuri keindahan Sungai Barito dengan biaya Rp12 juta.
Rute-rute andalan yang menjadi favorit antara lain Sungai Barito, Kubah Basirih, Pulau Kembang, spot pemancingan, hingga rute sesuai permintaan wisatawan. “Kami terus mengajak masyarakat untuk menjajal pengalaman unik ini. Pinisi bukan sekadar kapal, melainkan perjalanan budaya dan pesona alam yang menyatu,” tegas Zulfadli.
Kapal Pinisi Pusaka Indonesia yang didatangkan langsung dari Makassar pada Februari 2025 ini memiliki kemampuan berlayar normal dengan kecepatan 6 knot per jam, dan jika layar haluan dikembangkan mampu menembus hingga 10 knot per jam.
Dengan perpaduan pesona tradisi dan pariwisata modern, kapal pinisi kini menjelma sebagai ikon baru wisata bahari Kalimantan Selatan, membawa harum nama Banua hingga ke mata dunia. (adv/sbn).