Connect with us

Kalsel

Laboratorium Kalsel Diperkuat untuk Pulihkan Kepercayaan Publik

Published

on

BANJARBARU, baritobarsinar.news – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan keseriusan luar biasa dalam membangun kembali kepercayaan publik. Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel kini tengah dikuatkan melalui penerapan sistem manajemen mutu yang berstandar internasional.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel, Widhe Prima Duanda, pada Jumat (12/9/2025) menegaskan, seluruh personel laboratorium menjalani In House Training Implementasi SNI ISO/IEC 17025:2017. Pelatihan intensif dua hari, 11–12 September itu, fokus mengasah kompetensi sekaligus mempersiapkan langkah menuju asesmen akreditasi ulang setelah sebelumnya status akreditasi sempat dicabut.

“Implementasi standar ini bukan hanya syarat formal untuk akreditasi, tapi juga jaminan bahwa setiap hasil uji yang kita keluarkan sah, kredibel, dan diakui baik secara nasional maupun internasional,” tegas Widhe. Senada, Kepala Seksi Kemitraan dan Pengendalian Mutu, Muchlidani, menambahkan seluruh pegawai, mulai teknisi pengujian hingga staf tata usaha, terlibat aktif.

Mereka tidak hanya mengikuti materi, tetapi juga diuji melalui pre-test dan post-test demi mengukur sejauh mana peningkatan pemahaman. “Akhir dari pelatihan ini bukan sekadar pemahaman teknis, tetapi pembentukan budaya kerja berintegritas di mana tanggung jawab dan konsistensi menjadi napas setiap proses pengujian,” ujar Muchlidani penuh penekanan.

Ia menegaskan, revitalisasi ini merupakan tonggak penting. Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel pernah kehilangan akreditasi akibat kendala teknis dan administratif, namun kini seluruh personel bersatu padu untuk membuktikan layak diakui kembali.

“Akreditasi bukan sekadar tumpukan dokumen. Akreditasi adalah sistem hidup yang harus melekat dalam kerja sehari-hari,” katanya. Sementara itu, narasumber dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hara Isidoro Simarmata, menyampaikan pendalaman materi terkait penerapan ISO/IEC 17025:2017.

Ia menegaskan, laboratorium berintegritas tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas, melainkan kompetensi sumber daya manusia. “Pelatihan ini bukan formalitas, tapi bukti kesiapan kita menuju akreditasi ulang. Integritas dan kompetensi adalah syarat mutlak bagi laboratorium yang dipercaya publik,” tegas Hara.

Para peserta pun digembleng dalam praktik penyusunan dokumen teknis hingga simulasi asesmen internal. Semua langkah ini menjadi bukti nyata kesungguhan Kalsel dalam membangun laboratorium profesional, akuntabel, dan kembali dipercaya publik.

Dengan ikhtiar yang konsisten, Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel optimistis segera merebut kembali akreditasi sekaligus mengembalikan marwah sebagai laboratorium pengujian konstruksi terpercaya di Banua. (adv/sbn).