Connect with us

Banjarmasin

SLB Diharapkan Hadir untuk Penuhi Hak Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Published

on

BANJARMASIN, suluhbanua.news – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhammad Alpiya Rahman menegaskan pentingnya kehadiran Sekolah Luar Biasa (SLB) di tengah masyarakat, khususnya di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu). Menurutnya, anak berkebutuhan khusus (ABK) juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“SLB itu bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak hanya bagi mereka yang normal, tetapi juga bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Mereka pun berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang,” tegas Alpiya usai Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan (Sosper), Senin (8/9/2025).

Dalam Sosper tersebut, Alpiya menyosialisasikan Perda Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kalsel yang berpenduduk hampir lima juta jiwa, tersebar di 13 kabupaten/kota. Legislator asal daerah pemilihan Kalsel VI (Kotabaru–Tanbu) itu menekankan bahwa pemerataan akses pendidikan bagi ABK adalah wujud nyata keadilan sosial.

“Di Satui ini cukup banyak anak berkebutuhan khusus, jumlahnya lebih dari 300 orang. Tanpa SLB, mereka kesulitan mendapat pendidikan sesuai kebutuhan. Karena itu, keberadaan SLB sudah menjadi kebutuhan mendesak,” ujar mantan anggota DPRD Tanbu dari Partai Gerindra itu.

Alpiya juga memaparkan strategi yang bisa ditempuh, mulai dari penerapan pendidikan inklusif, penyediaan sarana prasarana memadai, pelatihan guru agar terampil mendampingi ABK, hingga pengembangan kurikulum fleksibel. Dukungan orang tua pun, katanya, menjadi faktor kunci.

“Orang tua harus dibekali kemampuan mendampingi anak-anak mereka. Kerja sama dengan lembaga terkait serta pemanfaatan teknologi pembelajaran yang ramah ABK juga sangat penting,” tegasnya. Ia menambahkan, masyarakat Satui telah lama menantikan hadirnya SLB sebagai wadah khusus untuk anak disabilitas.

“Kami berupaya keras agar SLB benar-benar bisa hadir di sini, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus mendapat layanan pendidikan yang layak dan setara,” ujarnya penuh harap. Dukungan masyarakat pun mengalir. Salah seorang anggota Relawan Peduli Kemanusiaan Satui (RPKS) mengaku bangga dengan adanya rencana tersebut.

“Kami sangat mendukung. Kehadiran SLB akan membantu anak-anak berkebutuhan khusus mengembangkan potensi mereka secara optimal, sekaligus meraih kemandirian dan kualitas hidup yang lebih baik,” katanya. Harapan besar kini tertuju pada pemerintah daerah dan pihak terkait, agar mimpi masyarakat Satui memiliki SLB segera menjadi kenyataan. (adv/sbn).