Banjarbaru
Kabid SarPras DPKP Kalsel Amarullah Gagas Inovasi “Si Sapa Intan” untuk Optimalisasi Alat Mesin Pertanian

BANJARBARU, suluhbanua.news – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan meluncurkan sebuah inovasi digital bernama “Si Sapa Intan” atau Sistem Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Alat dan Mesin Pertanian, sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan alsintan (alat dan mesin pertanian) di seluruh kabupaten/kota se-Kalsel.
Gagasan inovatif ini diprakarsai oleh Dr. Amarullah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian, yang juga merupakan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Tingkat III Angkatan I Tahun 2025. Melalui sistem berbasis digital ini, data alsintan seperti lokasi, jenis, kondisi, dan status pemanfaatan dapat dipantau dan dievaluasi secara real-time.
“Tujuannya agar kita memiliki database awal alsintan yang akurat dan terintegrasi secara digital. Dari sana kita bisa mengetahui sejauh mana alat-alat tersebut dimanfaatkan, serta memperkuat pengelolaan dan distribusinya secara merata,” jelas Amarullah di Banjarbaru, Kamis (14/8/2025).
Ia mengatakan Melalui Si Sapa Intan, petugas dari tingkat kabupaten/kota dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) akan mendapatkan pelatihan dan sosialisasi penggunaan aplikasi. Di dalam sistem ini, juga akan dibentuk tim pemantau dan pengelola yang bertugas memastikan pelaporan kondisi alsintan secara berkala.
Aplikasi ini dirancang menyasar para pemangku kepentingan di sektor pertanian seperti kelompok tani, Gapoktan, UPJA, Brigade Pangan, serta pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Dengan sistem ini, kita juga bisa menjembatani kebutuhan antarwilayah. Misalnya, jika satu daerah kekurangan alsintan, sementara di tempat lain ada yang belum digunakan, maka alat tersebut bisa dipinjamkan. Semua akan saling terkoneksi,” tambahnya.
Lebih dari sekadar pengelolaan data, Si Sapa Intan juga membawa misi besar dalam transformasi pertanian digital.
Amarullah meyakini bahwa digitalisasi sektor pertanian akan menjadi daya tarik kuat bagi generasi muda, sehingga mereka lebih tertarik menekuni dunia pertanian dengan pendekatan modern.
“Pertanian itu sektor unggulan dan prioritas yang berkelanjutan. Lewat digitalisasi, kita ingin petani milenial merasa bangga dan tertarik masuk ke sektor ini,” tegasnya.
Oleh karena itu, Inovasi ini mendapat respons positif dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian, Balai Penelitian Pertanian, BBPP Binuang, Pemerintah Provinsi Kalsel, hingga para pelaku utama pertanian di lapangan.
Tokoh-tokoh penting seperti Tin Latifah SP selaku Plt. Irjen Kementan RI, Dr. Wahida Annisa Yusuf, selaku Kepala Balai Perakitan dan Pengujian Pertanian Lahan Rawa Kementan, Mulyono, selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Prof. Ir. Akhmad Rizali Saidy, selaku Dekan Fakultas Pertanian ULM, DR. Atekan selaku Kepala BBPP Binuang, Sekdaprov Kalsel M.Syarifudin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ariadi Noor, hingga Kadis Pertanian Kalsel Syamsir Rahman, turut menyatakan dukungan terhadap pengembangan sistem ini.
“Dukungan juga datang dari para petani, UPJA, Brigade Pangan, dan seluruh stakeholder yang menantikan agar aplikasi ini segera diimplementasikan,” ujar Amarullah.
Dengan peluncuran Si Sapa Intan, Kalimantan Selatan mengambil langkah maju dalam menciptakan sistem pertanian yang modern, efisien, dan terintegrasi. Inovasi ini diharapkan menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung visi pertanian berkelanjutan dan berbasis teknologi di masa depan.
“Ini bukan hanya soal alat dan data, tapi soal bagaimana kita membangun masa depan pertanian yang lebih baik untuk seluruh rakyat Kalimantan Selatan,” pungkas Amarullah. (adv/kmfksl/Eka/sbn).